Pencakar Langit Berputar


Pembangunan gedung pertama yang bisa berputar, yaitu menara 80 tingkat dengan lantai-lantai yang bisa berputar sehingga gedung itu selalu berubah bentuk, akan segera dimulai.
Menara Dinamis atau The Dynamic Tower yang akan dibangun di Dubai, akan menjadi 80 apartemen yang masing-masing akan berputar secara independen.

"Ini akan menjadi gedung pertama yang berotasi, bergerak dan berubah bentuk," kata David Fisher, arsitek menara ini. "Bentuk gedung ini tidak pernah akan tampak sama, tidak sekalipun dalam seumur hidup," tambah dia

Inovasi, yaitu apartemen-apartemen seluas 420 meter persegi akan berputar 360 derajat perlahan-lahan dengan perintah suara, mengitari satu tiang pusat ditengah gedung.

Apartemen-apartemen itu akan digerakkan oleh 79 turbin bertenaga angin yang ditempakan diantara masing-masing lantai.
Gedung ramping ini akan memenuhi kebutuhan energinya sendiri karena turbin-turbin yang dipasanganya akan menghasilkan cukup energi listrik untuk menerangi seluruh gedung dan bahkan punya kapasitas ekstra untuk diberikan kembali ke pembangkit listrik utama, demikian menurut arsitek Italia ini ketika menjelaskan proyeknya di New York.

Apartemen-apartemen yang memerlukan waktu antara satu hingga tiga jam untuk menyelesaikan satu putaran, akan dijual dengan harga $3,7 juta sampai $36 juta. Juga ada rencana untuk membangun gedung yang sejenis berlantai 70 di kota Moskow. "Saya menyebut gedung ini dirancang oleh waktu dan dibentuk oleh kehidupan," demikian kata arsitek yang berbasis di kota Florence, Italia.

"Gedung-gedung ini akan membuka visi kita terhadap semua hal, ke satu kehidupan baru." Gedung pencakar langit ini akan menelan ongkos sekitar $700 juta dan direncanakan selesai dibangun dan siap dipakai di Dubai pada tahun 2010.

Sumber : bbc.co.uk

Baca Seterusnya.....

Gara-Gara Ringtone HP

Ada peristiwa lucu terjadi saat Bapak Wapres Jusuf Kalla menyampaikan pidato di acara pembukaan Rakernas Pengajian Al Hidayah di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin kemarin. Disaat Bapak Wapres sedang asyik menyampaikan isi pidatonya, tiba-tiba ada suara ringtone Handphone seorang ibu yang menghadiri acara tersebut berbunyi dengan keras (suaranya semakin terdengar deras karena semua pada hening mendengar pidato Bapak Wapres.

Seketika juga Bapak Wapres menghentikan isi pidatonya. Semua orang yang menghadiri acara tersebut juga tidak berani berbuat apa-apa. Sedangkan si Ibu yang Handphonenya berbunyi keras, juga panik tak karuan karena juga pasti merasa malu dan merasa bersalah kepada yang semua orang yang hadir dan terutama kepada Bapak Wapres yang sedang menyampaikan Pidato.

Tak pelak juga, kepanikan sang Ibu semakin menjadi karena Ibu tersebut duduk di deretan kursi paling depan. Ibu tersebut tepat duduk di depan podium tempat Bapak Wapres menyampaikan isi pidatonya. Suara ringtone bahasa barat (Celion Dion kali ye….) tersebut terdengar hampir seisi ruangan acara. Dengan penuh bijaksana, Bapak Wapres mengatakan : “ Ooo…silahkan, mungkin dari anaknya”. Tak tanggung, sang ibu semakin grogi dan panik. Suara dering ringtone tersebut kemudian bisa di-OFF kan setelah 2 orang petugas Paspampres datang menghampiri sang Ibu dan turun tangan untuk meng-OFF kan dering tersebut. “Ya sudah, yang punya HP di-OFF kan dulu” pinta Bapak Wapres dan melanjutkan isi pidato yang tersisa karena dering ringtone ibu tadi.

Wah,,,wah,,wah,,,,,dalam hati saya berpikir, andaikan saya yang tidak sengaja melakukan “keteledoran” tersebut, apa yang akan terjadi ?. Bisa-bisa saja langsung jatuh pingsan karena tidak sanggup manahan rasa malu dan rasa grogi. Gak deh, tetap waspada aja.
Hal semacam ini mungkin sering terjadi di tengah-tengah kita. Bisa saja terjadi disaat seminar, rapat, atau disaat mengikuti mata kuliah atau mata pelajaran dikelas kita.
Seingatku dulu, ada kawan kelas yang seperti ibu tadi juga. Bedanya ya,,,,bukan Bapak Wapres sih,,,Cuma Dosen yang sedang mengajar didepan kelas. Disaat kulihat wajah teman itu, seakan seperti warna tomat matang, merah padam. Ini karena rasa malu dan grogi yang sangat tinggi karena merasa bersalah kepada sang Dosen.

Apa boleh buat, HP nya buru-buru langsung ditangkap Dosen dan di non-aktifkan. Hingga berakhir mata kuliah bapak tersebut, HP kawan tersebut tetap terletak di meja dosen. Andaikan Bapak Wapres juga melakukan hal seperti itu ???
Wah, pasti kontan semua hadirin tertawa neh…….he..hehhe…heheh…….

Baca Seterusnya.....

Rencana Pembangunan PLTMH Di Simalungun

Melihat kenyataan bahwa pihak PLN selalu merugi tiap tahunnya, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan akan listrik di tanah air, baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Simalungun berencana akan membangun pembangkit listrik tenaga mikro hydro di daerah Simalungun. Pembangkit yang akan menggunakan aliran sungai Silau di Kecamatan Hatonduhan Simalungun ini sebagai penggerak enam buah dinamo statis yang akan dipasang di Sungai untuk menghasilkan listrik dengan daya 10 MW.

Rencananya, pembangunan fisik dari pembangkit ini akan di mulai bulan Juni ini oleh PT. Berdikari dari Jakarta. Harga jual listrik juga telah disepakati sekitar Rp 376 per Kwh (kilo watt per hour) oleh Pemkab Simalungun. Demikian diberitakan oleh Kompas.com tanggal 19 Juni 2008.

Tentunya masyarakat Simalungun akan menyambut dengan suka cita masalah pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hydro ini. Selain harga yang ditawarkan juga murah, juga karena masyarakat Simalungun pasti sudah gerah dengan ulah dari PLN dengan melakukan pemadaman yang tidak jelas hingga saat ini. Masyarakat sudah barang tentu menginginkan “kemerdekaan” dalam hal listrik ini. Setidaknya nantinya listrik dengan daya 10 MW ini dapat membantu untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik di daerah Kabupaten Simalungun. Setidaknya nanti masyarakat tidak akan merasakan pemadaman listrik yang begitu banyak yang dilakukan oleh PLN.

Memang bukan rahasia lagi, jika PLN sering melakukan pemadaman listrik di Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah barang tentu cukup akrab dengan pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN. Jangankan di desa-desa, di kota-kota besar juga PLN melakukan pemadaman yang tidak terjadwal sehingga masyarakat beralih menggunakan genset untuk menghidupkan peralatan listrik di rumahnya.

Kapankah masyarakat Indonesia akan merdeka dari belenggu pemadaman listrik PLN ?? . Semua orang pasti tidak akan bias menjawabnya. Yang pastinya masyarakat sangat mendambakan kemerdekaan listrik di Indonesia. Karena pada saat ini, listrik merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat Indonesia.

Baca Seterusnya.....

Demam EURO Versi Warung Kopi

Sejak dibukanya Euro 2008 akhir pekan kemaren, semua mata di dunia sepertinya terbelalak melihat aksi-aksi disana. Banyak orang berusaha menyiksa mata mereka sendiri, untuk menonton pertandingan-pertandingan itu,(termasuk saya yang harus tiap malam hingga pagi begadang untuk nonton bola). Banyak juga orang yang rela mengeluarkan dana untuk menonton secara langsung ke stadion di Swiss dan Austria. Ada orang yang mencoret-coret muka, perut, rambut dan bagian tubuh lainnya demi dukungan kepada tim dari Negara nya sendiri.

Gimana dengan Rakyat Indonesia?. Rakyat Indonesia juga tidak kalah untuk larut dalam demam ini. Memang tim nasional Indonesia ikut di Euro 2008 ?. Wah, jangan ngarap gitu dong, Euro 2008 kan untuk tim nasional di Negara-negara benua Eropa. Akan tetapi, saat ini sebagian rakyat Indonesia seakan mempunyai multinegara. Bagaimana tidak?. Neh ada cerita neh…demam EURO warung kopi..

Pengalaman sewaktu nonton euro di warung kopi. Ini cerita saat pertandingan antara Belanda VS Prancis. Wah, seru juga sih nonton di warung kopi. Serasa di stadion gitu. Gemuruh banget.
Di warung ini, penonton sepertinya terkotak gitu. Soalnya, sebagian dukung Belanda, dan sebagian dukung Prancis. Nah, di saat nonton, di babak kedua, penonton di warung kopi ini juga tak kalah panas, seperti pemain-pemain Belanda dan Prancis. Kenapa tidak, ada sedikit guyonan dari pendukung Belanda yang bilang : “Eh birong ( eh hitam), udah, pulang aja, kalah lah klen gara-gara birung mu itu” ujarnya saat William Gallas membawa bola. Pendukung-pendukung Belanda tertawa disaat mendengar itu. Nah, ada seorang pendukung Prancis yang marah mendengar ini. Dia langsung mendatangi orang yang bilang “Eh birong” tadi. Wah, karena gemuruh juga penonton yang lain, gak dengar sih apa perdebatan orang itu.

Mata kami yang ada disana semuanya tertuju pada kedua orang disana. Dan suasana menjadi mendadak tenang. Gak ada gemuruh seperti sebelumnya. Keduanya adu mulut, dan membela kedua kesebelasan yang mereka dukung. Keduanya saling “hina” tim lawan yang mereka dukung. Hampir juga sih sampe adu jotos, untung penonton yang lain segera memisahkan mereka. Hm……dalam hati saya menggerutu, wah,,,kayak pejuang-pejuang kemerdekaan aja neh keduanya…pejuang kemerdekaan untuk Negara lain. Hee..heheh……

Gak abis pikir juga sih, kenapa mereka sampai begitu. Kenapa sampai-sampai hampir adu jotos gara-gara tim Negara lain?. Bukankah guyonan seperti itu sudah biasa?. Kita adalah Negara Indonesia. Seharusnya kita bela dan dukung tim nasional kita untuk bisa berprestasi. Udah ah, yang penting saya senang waktu itu, karena tim yang saya dukung (Belanda) menang dengan skor telak 4-1 di pertandingan itu. Si kawan pendukung tim Prancis yang hampir adu jotos tadi, tertunduk lemas seusai pertandingan.
udah lah kawan.....macam betul aja pun...

Baca Seterusnya.....

Menikahlah, Atau “Pecat” Dari Kerja

Para karyawan yang masih bujangan di salah satu perusahaan negara Iran diultimatum untuk menikah atau dipecat dari tempatnya bekerja, seperti diberitakan oleh bbc.co.uk. Perusahaan yang mempunyai karyawan yang sebagian besar adalah laki-laki ini, mengharuskan karyawannya untuk segera menikah. Dan membuat peraturan bahwa menikah adalah salah satu persyaratan kerja yang harus dimiliki.

Perusahaan yang menangani fasilitas gas dan petrokimia dalam jumlah besar di seputar kota pesisir Assalouyeh di Teluk itu membuat peraturan seperti itu katanya untuk mengurangi jumlah wanita tuna susila yang akan datang menebar pesona di kawasan itu.

Bbc.co.uk juga menyebutkan, bahwa ultimatum yang dikeluarkan oleh perusahaan itu harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan di perusahaan tersebut sampai tanggal 21 september tahun ini. Dan jika tidak dilaksanakan, maka siap-siap untuk menyandang AMD = abang menganggur dek.

Sebagian besar dari karyawan dari perusahaan itu sangat memprotes ultimatum ini. Dengan alasan bahwa kesulitan ekonomi di Iran merupakan penyebab utama pemuda-pemuda di Iran menunda pernikahan mereka.

Dari alasan yang diterapkan oleh perusahaan memang bagus juga. Yaitu untuk menghindari meningkatnya jumlah wanita tuna susila didaerah tersebut. Akan tetapi, bagaimana juga mengenai pendapat / pandangan pemuda-pemuda disana? Apakah mereka harus menikah tanpa ada suatu pondasi hidup yang kuat, yakni ekonomi yang cukup? Setidaknya mereka bekerja untuk meningkatkan perekonomian mereka sendiri. Jika harus dipecat seperti ini, kapan mereka akan menikah ?

Satu inti alasan dari pemuda di Iran yang memberikan satu motifasi. Setidaknya mereka lebih mengutamakan bekerja dan meningkatkan ekonominya sendiri hingga nantinya mereka akan menikah. Setidaknya mereka telah berpikir untuk “makan apa” nantinya setelah menikah. Setidaknya mereka tidak mengikuti syair lagu “makan gak makan asal kumpul” milik slank.

Baca Seterusnya.....